1. PENDAHULUAN
Pertama-tama saya
ucapkan Alhamdulillah, karena melalui tulisan ini saya mencoba belajar
bagaimana menularkan sedikit ilmu dalam hal pemesinan perkakas terutama yang
yang diberikan nilai tambah pengendali pergerakan sumbu (axis) atau orang
sering menyebutnya dengan mesin CNC. Pada Bahasan ini, jendelamanufaktur.blogspot.com akan membahas 4
konsep dasar yang harus dipahami oleh seorang programmer mesin CNC.
Mesin CNC merupakan
sebuah mesin perkakas yang diberikan kendali dalam pergerakan sumbu X,Y atau Z
sesuai dengan perintah program yang diberikan.
Seperti yang kita ketahui bersama contoh dari pemesinan perkakas adalah
mesin milling, mesin bubut, mesin bor, mesin gerinda, mesin sekrap dan lain
sebagainya. dari gambaran ini kalau kita berbicara tentang mesin CNC, berarti
jenisnya bisa CNC Milling, CNC bubut, CNC drilling (bor) dan lain sebagainya. Berikut adalah skema yang harus diperhatikan ketika kita
sedang berinteraksi dengan pemrograman CNC.
gambar 1 : 4 konsep dasar pemrograman CNC
2. EMPAT KONSEP DASAR PEMROGRAMAN CNC
4 konsep dasar pemahaman yang dimaksud adalah bidang
keilmuan yang harus di miliki dan dipahami oleh seorang programmer (pembuat
program CNC) yang dalam teknis pembuatannya merupakan satu kesatuan utuh
(terintegrasi) dalam sebuah struktur program CNC sesuai dengan kontur geometri
yang diinginkan.Dengan kata lain 4 konsep dasarini otomatis menjadi syarat yang
harus di miliki oleh seorang programmer CNC atau oleh seseorang yang mau atau
sedang belajar pemrograman CNC.
2.1 Geometri
Geometri yang di maksud disini adalah bagian dari ilmu
geometri yang sering dipakai dalam pemrograman baik pembuatan model desain 2
dimensi ataupun pemrograman langsung CNC, yaitu garis (lines) dan lingkaran
(cycle). Garis adalah Sebuah garis lurus
yang sama diperpanjang antara titik nya. Memiliki panjang tapi tidak ada
lebar. Sedangkan Lingkaran adalah bentuk yang memiliki pusat
dan dibuat dengan gabungan poin yang berjarak sama dari pusat.
gambar2 : garis pada bidang X dan Y
gambar 3 : lingkaran dan kontur geometri gabungan dari
beberapa lingkaran
2.2 Sistem Koordinat
Sistem koordinat yang digunakan dalam pemrograman CNC adalah
sistem koordinat Kartesius. Walaupun dalam kenyataannya data gambar yang ada
menginformasikan penggunaan data dari koordinat kutub atau polar, maka untuk
kasus ini kita diharuskan mengkonversi data dari koordinat kartesius ke dalam
data koordinat polar.
2.2.1 Sistem koordinat kartesius
Sistem koordinat kartesius dalam pemrograman CNC merupakan
dasar (basic) dalam menentukan setiap titik koordinat pada bidang kerja (plane)
XY, XZ atau YZ. Secara umum dalam
pemrograman CNC menggunakan cara kerja koordinat kartesius atau bahasa
perintahnya G90 ( titik acuan koordinat terpusat) kecuali untuk pemrograman
pada mesin Wire-EDM titik acuannya penggunakan perintah G91. Pada bahasan
sekarang ini, penjelasan dan gambaran kerja G-code, dan bidang kerja pada
sistem koordinat belum dibahas secara detail, insha Allah pada bab atau tulisan
berikutnya secara berkala. Berikut
adalah gambaran sistem koordinat kartesius. Berikut adalah contoh titik dengan
referensi terpusat pada titik origin.
gambar 4 : titik koordinat pada bidang XY
gambar 5 : pembagian bidang kerja /quadran pada koordinat
kartesius
gambar 6 ; sebuah lingkaran dengan jari-jari 2 dengan titik
pusat pada origin
2.2.2 Sistem koordinat Polar atau kutub
Sistem koordinat polar (sistem koordinat kutub) dalam
matematika adalah suatu sistem koordinat 2-dimensi di mana setiap titik pada
bidang ditentukan dengan jarak dari suatu titik yang telah ditetapkan dan suatu
sudut dari suatu arah yang telah ditetapkan.
Sebuah gambar kerja, adakalanya informasi yang diberikan
dalam menunjukan titik tertentu dalam suatu koordinat berbasis nilai sudut
tertentu. Maka dalam sebuah pemrograman CNC titik atau point itu yaitu sudut alpa dan radius atau panjang
tertentu (α dan r) adakalanya harus di konversi dulu dalam bentuk nilai
koordinat (X dan Y). berikut adalah gambar yang menunjukan koordinat polar atau
kutub.
2.3 Parameter Pemesinan
Dalam proses
pemesinan, kita mengenal tiga parameter utama yang harus kita perhatikan,
diantaranya adalah :
- Kecepatan potong (cutting speed).
- Gerak penyayatan (feeding).
- Kedalaman pemakanan (depth of cut).
2.3.1 Cutting Speed
Kecepatan potong atau sering disebut cutting speed (CS) atau
velocity of cutting (VC) adalah kemampuan alat potong menyayat benda kerja
dengan aman dan menghasilkan tatal dalam satuan panjang per waktu (m/menit atau
feet/menit). Kecepatan potong dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu jenis
material alat potong dan jenis material bahan dari benda kerja yang diproses.
Semakin keras material alat potong semakin besar kecepatan potong.
Kebalikannya, semakin keras bahan material benda kerja yang diproses semakin
kecil kecepatan potongnya. Kecepatan potong yang paling optimum untuk proses
pemesinan telah banyak diteliti dan disajikan dalam bentuk tabel ataupun
diagram, kita tinggal menggunakan.
2.3.2 Feeding
Gerakan penyayatan (feeding) adalah jarak yang ditempuh oleh
pahat setiap benda kerja berputar satu kali, sehingga satuan feeding adalah
mm/putaran. Gerakan penyayatan ditentukan berdasarkan kekuatan mesin, material
benda kerja, material pahat, bentuk pahat dan terutama kehalusan permukaan yang
diinginkan.
2.3.3 Depth of Cut
Gerakan penyayatan biasanya ditentukan dalam hubungannya
dengan kedalaman pemakanan (depth of cut). Gerakan penyayatan berharga sekitar
1/3 sampai dengan 1/20 kedalaman penyayatan atau sesuai dengan kehalusan
permukaan yang dikehendaki. Kedalaman pemakanan (depth of cut) adalah tebal
bagian benda kerja yang dibuang dari benda kerja, atau jarak antara permukaan
yang dipotong terhadap permukaan yang belum terpotong.
2.4 Operasi Pemesinan
Dalam operasi pemesinan, titik tinjau kita adalah operasi
pemesinan yang biasa dilakukan di pemesinan Milling dan Bubut. Operasi yang
dimaksud misalnya untuk proses milling, yaitu operasi untuk proses makan
permukaan (facing), pembuatan alut (slot), pembuatan kontur berbentuk kolam
(pocketing), pembuatan countour spigot dan lain-lain. Begitupun dalam proses
pembubutan operasi yang di maksud adalah : facing, siklus pembubutan memanjang
atau melintang, pembuatan chamfer, radius, under cut, cut off, threading, dan
lain sebagainya.
Alhamdulilah, Pembaca jendelamanufaktur@blogspot.com dimana saja berada
semoga bacaan ini membuka wawasan kita kaitannya dengan starting point, yang
harus diadakan ketika kita mau, sedang atau akan mempelajari pemesinan
manufaktur khususnya pemrograman CNC.
salam,
ruswandi@gmail.com
0 comments
Post a Comment